Surachman (64), pelari
marathon tertua di Indonesia, kembali mengikuti lari ekstrem, lari ultra
marathon 170 km. Bukan hanya berlari di tempat datar, melainkan lari naik-turun
gunung dalam Bromo Tengger Semeru 100 Ultra Trail Marathon yang melewati 8
gunung.
"Lomba ini ada 4 kelas, kelas 30K, kelas 70K, kelas 100K dan kelas 170K. Saya ikut yang 170K, saya paling tua yang ikut di kelas ini," kata Surachman saat berbincang dengan , Minggu (9/11/2014).
"Lomba ini ada 4 kelas, kelas 30K, kelas 70K, kelas 100K dan kelas 170K. Saya ikut yang 170K, saya paling tua yang ikut di kelas ini," kata Surachman saat berbincang dengan , Minggu (9/11/2014).
Lomba ini dimulai sejak Jumat (6/11/2014) dengan start dari
Hotel Lava View Hotel, Cemoro Lawang, dekat Gunung Bromo, Jawa Timur. Di kelas
ultra marathon yang paling tinggi yang diikutinya, hanya ada 14 peserta.
"Tadi ada 14 peserta, baru mau mulai yang 2 sudah mundur. Trus saat jalan, 3 orang mundur nggak kuat, katanya sempat ada yang hilang. Sekarang tinggal 10 orang, termasuk saya. Saya ini lari posisi nomor 2, di depan saya ada orang Jepang," tuturnya di sela-sela waktu istirahatnya berlari.
"Tadi ada 14 peserta, baru mau mulai yang 2 sudah mundur. Trus saat jalan, 3 orang mundur nggak kuat, katanya sempat ada yang hilang. Sekarang tinggal 10 orang, termasuk saya. Saya ini lari posisi nomor 2, di depan saya ada orang Jepang," tuturnya di sela-sela waktu istirahatnya berlari.
Dalam situs www.bromotenggersemeru100ultra.com, peserta marathon 170K memang hanya 14 orang, paling sedikit dibanding kelas 102K yang tercatat 42 orang, 70K dengan peserta 138 orang dan paling banyak pesertanya, 30K dengan 223 orang.
Surachman memang berusia paling tua, 64 tahun di kelas 170K. Dari Indonesia, ada 4 peserta di kelas 170K, termasuk Surachman. Sisanya, dari Singapura, Jepang, Inggris, AS, Malaysia, China dan Swiss.
"Ini dari kemarin-kemarin nggak makan nasi saya. Istirahat cuma dikasih pisang aja, sama Poccari Sweat. Bawa jaket sendiri, kan dingin itu di gunung," tuturnya.
Rutenya melingkari, mendaki beberapa gunung di kawasan Taman
Nasional Bromo Tengger Semeru (TN BTS) seperti Gunung Bromo, Gunung Ider-Ider,
Gunung Jantur, Gunung Kursi, Gunung Batok, Gunung Widodaren, Gunung Ayek-ayek
hingga Gunung Semeru yang sampai Kalimati. Kelas 170K ditargetkan akan kelar
hari Minggu ini pukul 17.00 WIB.
Bila bisa mencapai finish di kelas 170K ini, peserta akan mendapatkan sertifikat untuk melaju di Ultra Trail du Mont Blanc (UTMB) .
Sebelumnya, Surachman sang pelari marathon lansia ini telah memimpin misi yang dinamakan "17 Fighting Long Runner" yang dimulai pada Jumat (28/8/2014) lalu dari Gedung Sate, Bandung. Dia akan memimpin 17 pelari yang terdiri dari berbagai usia dan profesi. Surachman dan timnya berlari memperingati HUT ke-69 Kemerdekaan RI Bandung-Jakarta 178 km, sesuai dengan hari lahir Indonesia, 17-8-1945.
Purnawirawan TNI seangkatan mantan Presiden SBY ini juga pernah mencapai finis lomba lari maraton 100 km di Malaysia pada 15 Februari 2014 lalu, TITI 100KM Road Ultra Marathon 2014, pada Sabtu-Minggu (15-16/2/2014) di Hulu Langat, Kuala Lumpur.
Bila bisa mencapai finish di kelas 170K ini, peserta akan mendapatkan sertifikat untuk melaju di Ultra Trail du Mont Blanc (UTMB) .
Sebelumnya, Surachman sang pelari marathon lansia ini telah memimpin misi yang dinamakan "17 Fighting Long Runner" yang dimulai pada Jumat (28/8/2014) lalu dari Gedung Sate, Bandung. Dia akan memimpin 17 pelari yang terdiri dari berbagai usia dan profesi. Surachman dan timnya berlari memperingati HUT ke-69 Kemerdekaan RI Bandung-Jakarta 178 km, sesuai dengan hari lahir Indonesia, 17-8-1945.
Purnawirawan TNI seangkatan mantan Presiden SBY ini juga pernah mencapai finis lomba lari maraton 100 km di Malaysia pada 15 Februari 2014 lalu, TITI 100KM Road Ultra Marathon 2014, pada Sabtu-Minggu (15-16/2/2014) di Hulu Langat, Kuala Lumpur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar