21.5.21

Mooryati Soedibyo Bangun Bisnis Mustika Ratu, Modalnya Rp 25 Ribu


Mustika Ratu, salah satu brand kecantikan lokal yang terkenal karena menggunakan ramuan tradisional sebagai bahan dasar produk yang mereka produksi. Nama Mustika Ratu sudah dikenal oleh masyarakat Indonesia sejak 1975.

Mooryati Soedibyo merupakan perempuan kuat dan hebat di balik berdirinya Mustika Ratu. Perempuan kelahiran Surakarta 1928 ini, merupakan keturunan bangsawan.

Mooryati merupakan cucu Raja Kasunanan Surakarta Paku Buwono X. Ayahnya, KRMTA Poornomo Hadinigrat, merupakan seorang bupati Demak. Ibunya bernama GRA Kussalbiyah.

Sebagai cucu Paku Buwono X, Mooryati Soedibyo mendapatkan pendidikan secara tradisional yang menekankan tata krama, seni tari klasik, kerawitan, membatik, bahasa sastra Jawa, dan bidang seni lainnya. Tak hanya itu, Mooryati juga mempelajari berbagai tumbuhan berkhasiat dan meramu jamu dari bahan alami, seperti yang biasa dilakukan oleh para putri keraton secara turun temurun.

Mooryati tumbuh menjadi gadis remaja yang cantik dan pandai menari dalam keraton Surakarta. Tangan mungilnya juga terampil dalam meracik jamu tradisional resep keraton yang berasal dari bahan alami. Tak jarang, Mooryati membagikan resep tersebut kepada teman sepermainannya.

Selain itu, ia terbiasa merias wajahnya sendiri dan putri-putri keraton setiap kali hendak menari untuk upacara atau ketika ada kunjungan tamu agung. Pengetahuan ini yang akhirnya mengantarkannya untuk berbisnis di bidang kosmetik.

Mooryati resmi dipinang  Soedibyo Purbo Hadiningrat di tahun 1956. Kemudian, di tahun 1965 Mooryati ikut suaminya yang bekerja sebagai PNS (Pegawai Negeri Sipil) yang ditugaskan ke Sumatera Utara.

Mooryati merasa jenuh dan bosan tatkala berada di rumah. Akhirnya ia memutuskan untuk mencari kesibukan. Ia mulai menekuni kembali hobi lamanya yakni meracik jamu dan kosmetik dari bahan tradisional. Hasil racikannya tersebut ia bagikan kepada teman-temannya di Rukun Istri Departemen Perindustrian.

Perlahan tapi pasti, produk racikannya tersebut mulai digemari dan dipesan orang banyak. Hal inilah yang menjadi cikal bakal berdirinya Mustika Ratu.

Bermodalkan uang Rp 25 ribu, Mooryati memulai bisnis pembuatan jamu dan kosmetik skala kecil di garasi rumahnya di tahun 1973. Mooryati dibantu kedua temannya untuk menjalankan bisnis rintisan ini.

Mooryati mencari sendiri bahan baku produk ramuannya ini. Bahkan garasi rumahnya penuh dengan bahan baku jamu dan kosmetik yang sering mengeluarkan bau tak sedap.

Produksi awalnya dilakukan dengan alat yang sederhana seperti pipisan dan lumping batu. Banyak pelanggan yang mengeluh karena ukuran produk dan tekstur tidak sama akibat dikerjakan dengan tangan.

Selain hasil produk yang tidak seragam, ia juga menemui kendala bahwa kualitas produk sering berubah saat disimpan sebelum dikirim ke konsumen. Warna produk yang berubah, terpisahnya air dan sari, serta permasalahan lainnya.

Trial and error menjadi bagian dalam perjalanan bisnis putri keraton ini. Mooryati tak pernah patah semangat usai mengalami permasalahan, ia menjadikan permasalahan tersebut sebagai pelajaran dalam berbisnis. Mooryati menawarkan produk jamu dan kosmetik ini secara door to door.

Bisnisnya berkembang dengan baik hingga di tahun 1975 Mooryati Soedibyo resmi mendirikan PT. Mustika Ratu. Mustika Ratu lahir dari keinginan untuk berbagi warisan budaya Indonesia lewat rangkaian produk dan perawatan alami kaya manfaat bermutu tinggi.

Pemilihan nama ‘Mustika Ratu’ sendiri diambil dari filosofi Jawa, yakni “Trahing kusumo rembesing madu, Turuning Sinatrio, Tedake wong amorotopo, Mustika ning Ratu, lan Mangayu Hayuning bawono.” arti filosofi tersebut adalah keturunan ksatria yang tersaring ketat, yang berperilaku penuh prihatin dan kesadaran, terlahirlah peninggalan berharga raja. Tidak salah jika slogan Mustika Ratu sejak dulu adalah The Royal Heritage.

Mustika Ratu ketika awal berdiri memproduksi lima macam jamu, yaitu perawatan remaja puteri, perawatan wanita, kesepuhan, sepetan sari, sedet saliro, serta beberapa macam kosmetik tradisional.

Di tahun 1978, produk Mustika Ratu mulai didistribusikan ke salon kecatikan yang menjadi agennya dan ke wilayah Jakarta, Semarang, Surabaya, Bandung, dan Medan secara komersial. Di tahun ini pula Mooryati membeli tanah 1 hektar di wilayah Ciracas, Jakarta Timur.

Tiga tahun kemudian dana berhasil terkumpul guna mendirikan Pabrik yang diresmikan pada 1981 oleh Menteri Kesehatan Soewarjono Surjaningrat. Pabrik ini mampu menampung 150 karyawan dan menjadi pabrik kosmetik terbesar pertama di Indonesia.

Nama Mustika Ratu sebagai produsen jamu dan kosmetik semakin terkenal ketika banyak artikel-artikel di surat kabar dan majalah yang merekomendasikan jamu dan kosmetik buatannya.

Karena produksi sudah dipindahkan ke pabrik, tentu alat-alat yang digunakan semakin modern dan canggih. Penelitian dan pengembangan produk pun semakin matang untuk menghasilkan produk yang berkualitas dan tahan lama.

Mustika Ratu mulai memperluas pangsa pasarnya dengan mengekspor ke luar negeri seperti Malaysia, Australia, Timur Tengah, hingga ke Eropa dan berbagai negara lainnya. Hal ini membuktikan bahwa produk kosmetik lokal juga memiliki nilai jual yang baik dan tidak kalah baik kualitasnya dengan produk kosmetik luar negeri.  

Hingga kini, PT. Mustika Ratu berhasil memproduksi lebih dari 800 produk yang terdiri dari berbagai brand. Terdapat empat brand yang berdiri di bawah naungan PT. Mustika Ratu yakni Mustika Ratu, Mustika Putri, Bask, dan Ratu Mas.

Mooryati juga melebarkan sayapnya dengan membuka beberapa salon kecantikan dan spa yakni Taman Sari Royal Heritage Spa, House of Mustika Ratu, dan Java Princess Dry Spa & Shop. Tak hanya itu Mooryati Soedibyo juga merupakan pencetus dan pendiri yayasan Putri Indonesia yang sering mengadakan kontes kecantikan Putri Indonesia.

Mooryati Soedibyo juga pernah terjun ke dunia politik dengan menjabat sebagai wakil ketua MPR dari tahun 2004 hingga 2009. Ia merupakan alumnus Universitas Saraswati dan Universitas Terbuka Universitas Sebelas Maret. Gelar Doktornya di peroleh di Universitas Indonesia jurusan Ekonomi. Mooryati Soedibyo merupakan peraih gelar doktor tertua di Indonesia yang masuk dalam rekor MURI Indonesia. Tak hanya itu, wanita berusia 93 tahun ini juga tercatat di rekor MURI sebagai “Empu Jamu”.

Siapa yang menyangka dengan modal Rp 25 ribu, Mooryati Soedibyo  berhasil menjadi profil orang sukses di Indonesia. Bahkan namanya pernah tercantum dalam daftar wanita paling berpengaruh di Indonesia versi Majalah Globe Asia.

(AAG)

https://kumparan.com/profil-orang-sukses/perjalanan-mooryati-soedibyo-bangun-bisnis-mustika-ratu-modalnya-rp-25-ribu-1uyZPHVxXoV

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar